Monday, 29 November 2010
Saturday, 27 November 2010
Jilbab di Arena Asia Games 2010
REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU--Di negaranya, anggota tim kriket Pakistan nyaris anonim. Sambutan bagi mereka tak segegap-gempita tim kriket pria -- yang umumnya para pemainnya disejajarkan dalam barisan selebritas.
Namun, kondisinya kali ini mungkin akan berbeda. Tim kriket putri Pakistan yang berseragam hijau itu, menyumbang emas pertama dalam delapan tahun ini bagi negaranya. Tak hanya publik Pakistan yang girang, dunia pun menaruh perhatian.
“Media di negeri kami tak terlalu memberi ruang bagi pemberitaan olahraga yang ditekuni olahragawati, beda dengan olahragawan," ujar Nida Rashid, salah seorang anggota tim. Menurutnya, banyak olahraga yang ditekuni kaum Muslimah di Pakistan, seperti squash, tenis meja, dan bola voli. "Tapi mereka sangat jarang diekspos media."
Di ajang Asian Games, pesta olahraga negara-negara Asia yang populasi penduduknya meliputi dua pertiga warga dunia, kaum wanita mulai mendapatkan porsi. Sebelumnya, ajang ini didominasi atlet pria.
Pakistan datang ke Guangzhou dengan 25 atlet Muslimah dari total 169 atlet. Mereka berpartisipasi di cabang kriket, judo, menembak, squash, dan berlayar.
Iran mengirimkan tim atlet Muslimah antara lain untuk ajang pertandingan kabaddi. Mereka yang seluruhnya mengenakan tutup kepala unggul atas tim Taiwan dengan skor 62-18.
Sedangkan Afghanistan mengirimkan tujuh olahragawati dari 67 anggota delegasinya, kontras dengan Arab Saudi yang tak mengirim satupun atlet perempuan. Sebagai perbandingan, Cina mengirimkan 458 olahragawati dan 507 olahragawan.
"Banyak yang harus kami kerjakan untuk ini, termasuk izin keluarga agar bisa mewakili negara di berbagai ajang olahraga," kata Basma Ahmad Essa, atlet taekwondo dari Uni Emirat Arab. Islam, katanya, membebaskan umatnya untuk berkarya di berbagai bidang, termasuk olahraga.
Essa, 26 tahun, bukan tanpa "perjuangan" menjadi atlet seperti saat ini. Ia merasakan jatuh bangun membangun tim taekwondo wanita negaranya, mulai dari belajar ke berbagai negara yang menerapkan ilmunya dalam tim mereka. Puncaknya, ia dan timnya berhasil mengalahkan tim Nepal. "Sungguh membahagiakan," ujarnya.
Mereka bermain dengan tetap mengenakan jilbabnya. "Ini menunjukkan bahwa kewajiban agama dapat hidup berdampingan dengan olahraga," kata Maryam Ahmed Al-Suweid, anggota tim bola tangan Qatar. Walau timnya kalah dari Taiwan dan Kazakhstan, namun ia bangga bisa berpartisipasi dalam ajang ini.
Presiden Olympic Council of Asia, Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah, menyatakan 80 percen negara partisipan dalam ajang Asian Games 2010 mengirimkan atlet perempuan, tak terkecuali negara-negara Muslim. "Beberapa di antara mereka, ini adalah yang pertama," ujarnya.
Opini: Fashion, keindahan dan iman di balik jilbab Islam
Since hundreds of years ago, it is being pretended by the mainstream media and secular governors that Islamic peaceful rules for daily life and clothing are means to restrict the personal freedoms and violate the privacy of people. is it really true?
Since hundreds of years ago, it is being pretended by the mainstream media and secular governors that Islamic peaceful rules for daily life are means to restrict the personal freedoms and violate the privacy of people. Undoubtedly, there are thousands of credulous people around the world who simply believe these lies and accept what they see and read without thinking about it or estimating its validity. The main problem is not the hostile advertisements of those who want to blame a "soft crusade" against Islam. That is because their duty is to provide an altered view of this religion and they are being paid for. The complexity emerges when ignoramus people who rely on their "hearings" rather than their "witness" and their "intellect", get used to conclude about Islam and its teachings based on what they watch and hear from an American TV, American commentator during a 4 or 5 minutes American TV program. So the main anxiety of 21st century is the dissolving esteem of "thinking" among the "masses of people", the value of study and learning being ignored and replaced by the "oral knowledge" which is totally baseless. For instance, when people believe what they watch in a so-called documentary Fitna the movie without knowing anything about the personality and quiddity of Islam and even without reading the Holy Quran for one time, we can just express unfortunately that illiteracy and nescience is spreading through the world in the era which is called the era of knowledge and communication. But does the increasing influence of mass media and growing science assist the different layers of people to confront with unawareness and ignorance? Or it just helps to waste the human energy and our daily time in addition to costing other damages to our knowledge, perceptions and intelligence? The black propaganda comes to its highest level in the issue of Islamic Hijab and Islamic dressing codes which the western media effort to change it into a source of controversy and it has so many reasons. The clearest reason to mention about the radices of western media counterfeiting the reality of Islamic Hijab and fabricate their own facts about it is the historical willingness of western powers to blot the cultural and religious identity of Muslim people.
They know Hijab is what protects the originality and nobility of Muslim females and that is why the west tries to tamper the image of Hijab in mass media so that the westernized trends will be increased among Muslim nations and pessimistic senses will be hiked. In the other words, western powers are attempting to fade out the Hijab as a symbol of Islamic culture and civilization, settling their nihilistic monarchy through the Muslim nations by declaiming anti-Islamic slogans As you may know, Hijab is not a religious rule exclusive to Islam and it was common between Christianity, Jew and Zoroastrianism but they have forgotten it and today those are just Muslims who respect this historical custom.
They know Hijab is what protects the originality and nobility of Muslim females and that is why the west tries to tamper the image of Hijab in mass media so that the westernized trends will be increased among Muslim nations and pessimistic senses will be hiked. In the other words, western powers are attempting to fade out the Hijab as a symbol of Islamic culture and civilization, settling their nihilistic monarchy through the Muslim nations by declaiming anti-Islamic slogans As you may know, Hijab is not a religious rule exclusive to Islam and it was common between Christianity, Jew and Zoroastrianism but they have forgotten it and today those are just Muslims who respect this historical custom.
This opinion article was written by an independent writer. The opinions and views expressed herein are those of the author and are not necessarily intended to reflect those of DigitalJournal.com
Friday, 3 September 2010
Macam-macam Gaya Hijab
hooded half-neck wrap
Zig zag necktie
Behind the ears
Layers behind the head
Diamond Breast Hijab
Scrunch silk hijab
Butterfly twist hijab
(dari modestfashion.blogspot.com)
(dari modestfashion.blogspot.com)
Thursday, 2 September 2010
Wednesday, 1 September 2010
Marshanda, Lebih Mendekatkan Diri dengan Allah SWT
dakwatuna.com – Artis Marshanda mengaku, Ramadhan kali ini ingin lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT. ”Alhamdulillah, Ramadhan kali ini, aku lebih khsusuk beribadah,” kata artis yang akrab dipanggil Chacha yang kini tampil berjilbab ini.
Chacha yang melejit saat membintangi sinetron Bidadari sebagai Lala, mengatakan Ramadhan tahun ini memilih menolak semua tawaran pekerjaan dan lebih memilih beribadah bersama keluarga. ”Nikmatnya, sahur, berbuka dan sholat taraweh bersama keluarga,” terang dara ayu kelahiran Jakarta, 10 Agustus 1989.
Kekasih aktor Ben Kasyafani juga mengatakan akan merayakan lebaran Idul Fitri bersama keluarga besarnya. ”Aku sudah berencana untuk kumpul bareng keluarga. Silahturahmi dan berbagi cerita, dan pasti kebayang seru saat aku berencana bagi-bagi amplop kepada keponakan dan saudara-saudaraku yang masih kecil. Pasti heboh dan seru,” ujar Chacha yang juga berencana akan mengenakan busana seragam bersama keluarga dan kekasihnya.
”Aku sudah siapin baju sama Mama dan adikku yang seragaman. Mama sama aku pakai jilbab, adikku enggak pakai. Jadi, tema bajunya memang sudah ada dan bahannya sudah dibeli,” papar Chacha yang menambahkan dalam merancang busana seragam tersebut, ia mencari rujukan dari majalah. ”Idenya sih aku sama adikku lihat di majalah. Modelnya memang lucu. Aku suka baju muslimah tangan panjang,” tambahnya.
Sementara itu, untuk jilbabnya, Chacha lebih suka mengenakannya tanpa ciput. ”Aku sih tidak suka yang pakai ciput, yang kayak topi di dalamnya. Aku lebih suka jilbab yang terusan,” jelasnya yang akan terus berkomitmen untuk menutup aurat. ”Mengenakan jilbab ingin mendapat ridhoNya dan itu membuat diriku tenang. Insya Allah, aku pakai jilbab mantap sampai seterusnya,” tutur Chacha yang memutuskan pada 12 Juni lalu mengenakan jilbab setelah mendapatkan mimpi buruk tentang kiamat.
Bintang sinetron Sejuta Cinta Marshanda ini menegaskan siap menolak tawaran main sinetron jika harus membuka kerudungnya itu. ”Insya Allah setiap ada tawaran sinetron aku mau tetap pakai jilbab, kalau harus melepas jilbab aku tidak mau,” tegas Chacha. (Krisman Purwoko/ruz/RoL)
Tuesday, 31 August 2010
IFF: Upaya Menjadikan Busana Muslim Sebagai Industri
KOMPAS.com - Islamic Fashion Festival (IFF) 2010 baru saja usai digelar di Indonesia. Ajang yang merupakan kerjasama antara Malaysia dan Indonesia ini merupakan upaya untuk memajukan industri busana Muslim di ranah fashion internasional dan menjadikannya sebagai sebuah industri. IFF tahun ini merupakan gelaran yang kesembilan, dan yang keempat kalinya digelar di Indonesia.
IFF merupakan upaya yang diprakarsai oleh Dato' Raja Rezza Shah. Dalam acara tersebut, ia menyampaikan adanya sebuah upaya untuk menghantar tren busana Muslim ke belahan dunia lain. Tahun ini IFF sempat tiba dan memperkenalkan diri ke Abu Dhabi, New York, juga Jakarta. Di bulan Agustus-September nanti, rencananya akan dibawa pula ke Monte Carlo, Qatar, juga Singapura.
Untuk tema tahun ini, IFF mengusung tema "Cita Nusantara". Tema ini dijabarkan oleh Dato' Rezza, "Di dalam tema ini ada 3 konsep, yakni; Dari Minimalis ke Maksimalis, Sebuah Kolaborasi, dan Cinta Cita Nusantara. Kami menyajikan busama Muslim kolaborasi perancang dari kedua negara yang memakai bahan kain dan kerajinan Nusantara Indonesia-Malaysia. Ini menjadi tonggak penting harmonisasi hubungan kedua negara yang belakangan terganggu dengan adanya masalah klaim batik," ungkapnya.
Dalam acara peragaan busana yang berlangsung tanggal 29-30 Juni 2010 ini, Dato' Rezza mengungkapkan, bahwa untuk konsep Dari Minimalis ke Maksimalis merupakan penjabaran, bahwa pakaian-pakaian yang dihadirkan tak hanya melulu busana Muslim yang harus baku. Bahwa menurutnya, saat ini busana Muslim sudah lebih modern. Bahkan, tak jarang pula mengikuti tren mode dunia. Konsep utama IFF sejatinya merupakan festival fashion Muslim. Mulai dari busana Muslim paling sederhana, yang masih terlihat rambut, atau tudung, bisa ada di pagelaran ini, hingga busana Muslim lengkap dan tertutup sesuai kaedah ajarannya.
Sebuah Kolaborasi, adalah sebuah upaya untuk melihat hasil kolaborasi antara desainer ternama Indonesia-Malaysia terbuka untuk memberi kesempatan bagi mereka yang ingin memberi pandangan baru terhadap rancangan busana Muslim.
Sementara konsep Cita Nusantara, merupakan upaya pengembangan kain-kain tradisional dalam rancangan busana Muslim. Mulai dari Batik Malaysia, Batik Jogja, Batik Madura, Batik Cirebon, Lurik Jawa, Songket Palembang, Tenun Pontianak, Tenun Kalimantan Timur, Tenun Nusa Tenggara Timur, Tenun Maluku, dan Tenun Pahang.
NAD
Tips Merawat Kerudung
1. Simpanlah kerudung dalam lemari atau tempat khusus dan lipat dengan rapi. Jangan ditumpuk dengan pakaian lain, agar tidak kusut ketika akan digunakan.
2. Cucilah kerudung dengan menggunakan sabun atau detergen dan hindari penggunaan mesin cuci
3. Keringkan kerudung dengan pengering mesin cuci atau jemurlah. Untuk keawetan warna, jangan terkena sinar matahari langsung.
4. Setrikalah dengan suhu sedang, jangan terlalu panas.
5. Berikan pewangi pada kerudung anda, agar terasa segar ketika digunakan.
Sumber: Katalog Permata.
Aturan Main Berbusana Muslim
KOMPAS.com - Tampil keren dalam berbusana muslim itu gampang-gampang susah. Anda perlu tahu bagaimana aturan mainnya, apa yang boleh dipakai dan apa yang sebaiknya tak dikenakan. Berikut panduannya.
Dos
Gali inspirasi
Anda bisa tetap bermain-main dengan fashion namun tetap syar’I dalam berbusana muslim. Galilah ide berbusana dari berbagai sumber. Saat ini banyak sekali fashion blogger khusus busana muslim, yang menampilkan berbagai inspirasi berbusana muslim yang stylish. Coba cek: www.hijabstyle.co.uk, hijabscarf.blogspot.com dan www.stylecovered.com. Buktikan kalau berbusana muslim juga bisa terlihat keren!
Miliki senjata andalan
Manset dan cardigan adalah senjata andalan wanita berjilbab. Manset bisa membuat blus atau dress lengan pendek Anda terpakai. Beli manset dengan kualitas baik, dengan begitu manset tidak cepat rusak meskipun Anda memakainya berkali-kali.
Cardigan juga berfungsi sama seperti manset. Hanya saja cardigan bermodel baggy dapat menolong Anda menyembunyikan bentuk tubuh Anda dari busana ketat. Pastikan Anda mempunyai manset dan cardigan berbagai warna sehingga Anda bisa mencocokkannya dengan busana Anda.
Bermain kerudung
Memakai jilbab ala siswi sekolah adalah gaya paling aman untuk Anda kenakan. Namun, apakah Anda tidak bosan bergaya begitu terus-menerus? Coba gaya jilbab lain seperti gaya turban atau jilbab Turki. Anda pasti akan terkejut dengan hasilnya. Saat ini kerudung Paris sedang jadi favorit, namun Anda juga bisa mengenakan syal atau scarf bermotif sebagai pengganti kerudung Anda untuk sensasi yang berbeda.
Matching-kan dengan sikap
Aksesori seorang muslimah yang baik adalah tingkah lakunya. Mengenakan busana muslim namun bersikap tidak islami hanya akan merusak penampilan Anda secara keseluruhan. Tidak peduli seberapa kerennya Anda, orang akan menilai Anda dengan buruk. Jadilah representasi yang baik dari seorang muslim, berpakaian islami dan bertingkah laku islami.
Don'ts
Ketat dan transparan
Masih banyak orang mengenakan pakaian tertutup namun begitu ketat sehingga lekuk tubuhnya jelas terlihat. Ada juga yang memakai busana berbahan transparan. Inti dari berbusana muslim adalah menutupi tubuh Anda dengan baik. Berpakaian serba tertutup namun ketat jelas bisa menimbulkan kesan seksi. Kalau Anda ingin terlihat seksi saat mengenakan busana muslim, Anda salah kaprah!
Terlihat kacau
Banyak orang berusaha memaksimalkan busana lamanya agar tetap bisa dipakai saat mereka berjilbab. Hal ini tidak salah, namun seringkali padu padan yang mereka buat jadi terlihat “maksa”. Rok midi Anda jelas tidak bisa dipakai lagi, jadi Anda tidak perlu repot-repot menumpuknya dengan legging ataupun celana, karena Anda akan terlihat kacau ketika melakukannya. Begitu juga dengan dress midi Anda. Lebih baik Anda memotong dress itu di atas lutut sehingga Anda bisa memperlakukannya sebagai blus. Kecuali dress midi Anda bermodel lurus dan baggy, ya!
Mengenakan bergo saja
Banyak orang memilih mengenakan bergo saja untuk beraktivitas, namun sebenarnya hal ini adalah kesalahan. Memakai bergo saja membuat Anda terlihat malas. Bahkan, sifat bergo yang ketat melekat, membuat bentuk kepala beberapa orang jadi terlihat buruk. Hakikatnya bergo diciptakan untuk dalaman agar jilbab Anda terlihat rapi. Jadi, Anda tetap harus menumpuknya dengan kerudung atau kain lain.
(Tabloid Nova/Franka)
Subscribe to:
Posts (Atom)